Ajang Kampret Ngomyang

Melalui ruang maya yang didapatken secara boleh pinjam pun juga terbatas ini selain menginformasikan tentang Wayang Kampung Sebelah, sekaligus sebagai ajang "ngomyang" bagi Kampret tentang apa saja dan sekenanya. Jadi ya harap dimaklumken ya, mas bro... Matur sembah nuwun awit karawuhanipun tuwin kawigatosanipun. Nuwun.

Rabu, 27 Maret 2013

Mackhulan Baihaqi



Pria yang familier diundang namanya Max Baihaqi ini lahir di Magelang 19 Mei 1969. Ia termasuk salah satu yang menggawangi lahirnya Wayang Kampung Sebelah di tahun 2001. Di Wayang Kampung Sebelah selain sebagai musisi pemegang guitar, ia sekaligus memegang posisi sebagi Manajer.
Kepiawaiannya dibidang musik dicapai secara otodidak. Dengan tanpa menempuh jalur pendidikan seni formal justru seakan memberinya keleluasaan untuk melanglang ke beragam bentuk aktivitas kreatif. Musik, teater, dan batik adalah sebagian dari disiplin seni yang akrab dengan dirinya.
Sebagai teatrawan ia bergabung dengan Teater Peron Surakarta. Kemudian ia banyak terlibat proses bareng dengan sejumlah seniman kenamaan, baik sebagai musisi maupun penata musik. Pengalaman sebagai penata musik, antara lain: di  tahun 1996 ia berkolaborasi dengan perupa Narsen Afatara pada Festival Istiqlal Jakarta; penata musik di berbagai judul pementasan Teater Peron yang digawangi Sosiawan Leak, dan Teater Tokek yang digawangi Didik Panji dan Zainal Huda. Ia juga banyak terlibat proses kreatif bersama dengan komposer kenamaan seperti I Wayang Sadra, Dedek Wahyudi, Yayat Suheryatna, dan lain-lain. Juga pernah terlibat sebagai musisi di Wayang Suket asuhan Slamet Gundono dan karya Wayang Blong garapan Enthus Susmono. Tak ketinggalan dalam kiprahnya sebagai musisi pendukung karya tari, ia juga pernah bekerja sama dengan koreografer kenamaan, seperti Deddy Luthan, Ni Kadek Yulia P, Eko Supriyanto, dan sejumlah nama yang lain dari berbagi kota di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar