Lahir di kota Solo 27 April 1983. Bakat
dan minatnya di dunia kesenian memang bukan hal yang aneh, sebab terlahir dari
seorang ibu yang penari sekaligus koreografer ternama di kota Solo. Juga yang
tak kalah penting dicatat adalah ia cucu dari seniman kondang almarhum Rusman
“Gathotkaca” tokoh seniman wayang orang Sriwedari idola Bung Karno. Namun dalam
berkesenian Nadias tidak mengikuti jejak ibu dan kakek, ia memilih jalur
sendiri di bidang musik.
Bakat dan minatnya di dunia musik ia kembangkan
dengan menempuh pendidikan Program Studi Ethnomusikologi ISI Surakarta yang
diselesaikannya pada tahun 2008 dengan menyandang gelar Sarjana Seni. Sempat
pula menempuh pendidikan di Akta IV UTP Surakarta lulus tahun 2010.
Pria yang akrab dipanggil Dias ini terbilang
muda usia namun kiprahnya di blantika seni musik tak bisa di pandang sebelah
mata. Kiprahnya di blantika musik, antara lain: menjadi bagian dari grup band
Hang On, 1997-1999; band indie label
Niger Lover, 2000-2002; band major label Sunset, 2003; band indie label Sastro
2003-2012; band tembang kenangan The Club’s, 2008-2012; band Top ’40 Stardust,
2008-2012; dan sederetan grup yang lain. Disamping itu ia juga tercatat sebagai
instruktur guitar bass di Harmony Music School Surakarta.
Tak kalah penting untuk dicatat, ia
menciptakan karya-karya lagu semua genre musik, beberapa lagu dikontrak
sejumlah artis-artis Jakarta, antar lain: lagu: "jaim" digunakan Hits
single oleh Miss Ronggeng production 18 Music; "maaf sayang"
digunakan oleh Manda Cello. Di Wayang Kampung Sebelah ia dipatok sebagai
pemegang instrument bass.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar