Ajang Kampret Ngomyang

Melalui ruang maya yang didapatken secara boleh pinjam pun juga terbatas ini selain menginformasikan tentang Wayang Kampung Sebelah, sekaligus sebagai ajang "ngomyang" bagi Kampret tentang apa saja dan sekenanya. Jadi ya harap dimaklumken ya, mas bro... Matur sembah nuwun awit karawuhanipun tuwin kawigatosanipun. Nuwun.

Rabu, 15 Mei 2013

JALAN BUNTU





Solo yang semula dikondangkan sebatas tempat mangkalnya produsen teroris, kini berbalik menjadi sasaran operasi teroris. Jangan-jangan si teroris sebatas ingin meledek opini umum, sekadar ingin berkata: siapa bilang mercon tak bisa meledak di dalam gudang?
Karyo yang tiap malam rajin nongkrong di warung wedangan, kini mengurangi jadwalnya. Setelah teror datang beruntun, lelaki penarik becak itu kemudian hanya sesekali sambang ke warung langganannya. Begitu pun durasinya makin diperpendek.
“Mengapa harus takut, Lik? Toh jelas sasarannya bukan masyarakat seperti kita-kita. Lagian kan sudah ada jaminan dari aparat agar masyarakat tidak perlu cemas?” celetuk Kampret.
“Masalahnya pelor nggak punya mata, Pret” seloroh Lik Karyo. “Sebenarnya saya lebih seneng kalau negara menjamin tak akan pernah lagi ada teroris, ketimbang menjamin perlindungan masyarakat dari ancaman teroris.”