Pria yang familier diundang namanya Max
Baihaqi ini lahir di Magelang 19 Mei 1969. Ia termasuk salah satu yang
menggawangi lahirnya Wayang Kampung Sebelah di tahun 2001. Di Wayang Kampung
Sebelah selain sebagai musisi pemegang guitar, ia sekaligus memegang posisi
sebagi Manajer.
Kepiawaiannya dibidang musik dicapai
secara otodidak. Dengan tanpa menempuh jalur pendidikan seni formal justru
seakan memberinya keleluasaan untuk melanglang ke beragam bentuk aktivitas
kreatif. Musik, teater, dan batik adalah sebagian dari disiplin seni yang akrab
dengan dirinya.
Sebagai teatrawan ia bergabung dengan
Teater Peron Surakarta. Kemudian ia banyak terlibat proses bareng dengan
sejumlah seniman kenamaan, baik sebagai musisi maupun penata musik. Pengalaman
sebagai penata musik, antara lain: di
tahun 1996 ia berkolaborasi dengan perupa Narsen Afatara pada Festival
Istiqlal Jakarta; penata musik di berbagai judul pementasan Teater Peron yang
digawangi Sosiawan Leak, dan Teater Tokek yang digawangi Didik Panji dan Zainal
Huda. Ia juga banyak terlibat proses kreatif bersama dengan komposer kenamaan
seperti I Wayang Sadra, Dedek Wahyudi, Yayat Suheryatna, dan lain-lain. Juga
pernah terlibat sebagai musisi di Wayang Suket asuhan Slamet Gundono dan karya
Wayang Blong garapan Enthus Susmono. Tak ketinggalan dalam kiprahnya sebagai
musisi pendukung karya tari, ia juga pernah bekerja sama dengan koreografer
kenamaan, seperti Deddy Luthan, Ni Kadek Yulia P, Eko Supriyanto, dan sejumlah
nama yang lain dari berbagi kota di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar